SEJARAH KERAJAAN MEKONGGA


Mekongga, kerajaan / Prov. Sulawesi Tenggara, Kab. Kolaka

Kerajaan Mekongga adalah kerajaan, tepatnya di Sulawesi, Kab. Kolakaprov. Sulawesi Tenggara.
Kerajaan Mekongga berdiri sejak abad ke-13.

Kabupaten Kolaka
Kabupaten Kolaka
Provinsi Sulawesi Tenggaraaa

Foto kerajaan / kingdom Mekongga: link* Foto foto Sulawesi dulu, suku Sulawesi dan situs kuno: link

Tentang Raja / About the king

– 9 april 2014: Ratu (Bokeo) Kerajaan Mekongga ke-18 Kolaka, Nur Zaenab Lowa, wafat.
Sumber link
– 9 april 2015: Khaerun Dahlan resmi ditunjuk menjadi Raja (Bokeo) Mekongga yang ke-19 di Pendopo Makam Sangia Nibandera. Dirinya dinobatkan sebagai raja baru yang menggantikan Bokeo (Raja) Mekongga ke 18, Mburi Hj Nursainab Lowa yang wafat pada 4 Mei 2014 lalu.

Sejarah / History kerajaan Mekongga
For english, click here
Dahulu wilayah Kerajaan Mekongga disebut Wonua Sorume(Negeri Anggrek),  karena wilayah ini dikenal sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis Anggrek. Nama   Mekongga baru digunakan setelah kerajaan tersebut terbentuk dengan maksud  mengabadikan  peristiwa terbunuhnya Kongga Owose(Burung Elang Raksasa) oleh Sangia Larumbalangi Raja  Pertama Kerajaan Mekongga.
Wilayah Kolaka zaman dahulu merupakan wilayah Kerajaan Mekongga yang penduduk aslinya bersuku bangsa Tolaki (artinya orang berani).
Pada abad 14 dua orang dari keluarga Sawerigading menuju Sulawesi Tenggara (Tanah Alau). Kedua saudara tersebut yaitu Larumbalangi (laki-laki) dan Wekoila (puteri). Wekoila merupakan nama julukan, terdiri atas ‘We’ menyatakan wanita, dan ‘Koila’ adalah sejenis siput di laut yang putih bersih. Wekoila ini adalah seorang puteri yang cantik, kulitnya putih bersih seperti koila. Nama sebenarnya dari Wekoila adalah Tenrirawe (We Tenrirawe). Larumbalangi membentuk kerajaan Mekongga yang bertempat tinggal di Wundulako, Ulu Balandete. Adapun Wekoila terus ke daerah Kendari dan membentuk Kerajaan Konawe.
Pusat pemerintahan atau Ibukota Kerajaan Mekongga pada awalnya terletak di Kolumba (Ulu Balandete) yang  berjarak kira-kira enam kilometer dari Kota Kolaka sekarang. Namun dalam perkembangannya pusat pemerintahan Kerajaan Mekongga kemudian berpindah ke Puunaha (wilayah  Wundulako sekarang).
Kedatangan Belanda ke daerah ini pada tahun 1906, susunan pemerintahan dirubah  menjadi terdiri atas Bokeodan Kapita. Wilayah Kolaka dijadikan tujuh distrik, setiap  distrik  dikepalai oleh seorang Anakia yang bergelar Mokole.
– Sumber: Wiki
Peta Sulawesi Tenggara (incl. Kolaka) sekarangklik peta untuk besar

Dewan Adat / Pemerintahan kerajaan Mekongga
Keberadaan Dewan Adat dalam kerajaan Mekongga sangatlah penting. Bahkan secara adat terdapat tiga bagian didalam struktur Kerajaan Mekongga, yaitu Majelis Kerajaan Mekongga, Dewan Adat serta Dewan Pertimbangan Kerajaan. Sementara dewan adat ini sendiri terbentuk dalam Kongres Mekongga Raya II beberapa waktu yang lalu.
Dewan Adat Kerajaan Mekongga merupakan salah satu unsur kerajaan. Dewan adat kerajaan secara teknis melakukan pengembangan serta pelestarian adat dan budaya Mekongga.
Struktur pemerintahan kerajaan Mekongga
Struktur pemerintahan kerajaan Mekongga. Sumber:http://kodim1412.kodam-wirabuana.mil.id/sejarah-mekongga/

Masuknya agama Islam di kerajaan Mekongga
Pada masa pemerintahan Bokeo Teporambe agama Islam mulai masuk di Kerajaan Mekongga yang dibawa oleh para pedagang dari Sulawesi Selatan. Selain itu ada juga utusan khusus dari Kerjaan Luwu yang datang membawa Islam, diperkirakan pada masa pemerintahan Datu Pati Arase di kerajaan Luwu yang digelar Petta Latinroe di Pattinrang sekitar abad ke-XVI.
Meskipun agama islam sudah masuk, tetap sampai Bokeo Teporambe meninggal dunia tidak masuk islam, sebagaimana dikemukakan beberapa sumber. Bokeo Teporambe kawin dengan Weheuka sehingga lahirlah Ponggokori, setelah ayahnya meninggal, maka nama anaknya diganti menjadi Lelemala. Setelah ayahnya Buburanda meninggal maka Lelemala menggantikan ayahnya menjadi Bokeo di Kerajaan Mekongga. Sekitar akhir abad ke XVI Lelemala memeluk agama islam yang dibawa oleh utusan dari sultan buton yang bernama La Embo.

Daftar Raja / list of kings
Dalam beberapa literatur, sejarah kerajaan Mekongga pernah dipimpin oleh 17 raja sejak sebelum Belanda menjajah tanah air. Sebagai peletak dasar terbentuknya kerajaan, adalah dua bersaudara yakni Sangia Larumbalangi (1200-1260) dan Wekoila yang kemudian melanjutkan perjalanan sendiri menuju ke Konawe. Pasca Larumbalangi, kepemimpinan raja dilanjutkan Sangia Lakonggu (1260-1320), kemudian Sangia Melanga (1320-1380).

1200-1260: Sangia Larumbalangi 
1260-1320: Sangia Lakonggu
Ratu Mekongga Nur Zaenab Lowa
Ratu Mekongga Nur Zaenab Lowa.
Daftar Raja (Source: link)Dalam beberapa literatur, sejarah kerajaan Mekongga pernah dipimpin oleh 17 raja sejak sebelum Belanda menjajah tanah air. Sebagai peletak dasar terbentuknya kerajaan, adalah dua bersaudara yakni Sangia Larumbalangi (1200-1260) dan Wekoila yang kemudian melanjutkan perjalanan sendiri menuju ke Konawe.In some literaturehistory Mekongga kingdom was led by 17 kings before the Dutch colonized this landAs the foundation stone of the formation of the kingdomwere two brothers, namely Sangia Larumbalangi (1200-1260) and Wekoila, which then traveled alone to Konawe.1260-1320: Pasca Larumbalangi, kepemimpinan raja dilanjutkan Sangia Lakonggu
* 1320-1380: Sangia Melanga
* 1380-1430: Sangia Lagaliso
* 1430-1490: Sangia Lamba-Lambasa/Rumbalasa
* 1490-1550: Sangia Lombo-lombo/Sabulombo
* 1550-1630: Sangia Teporambe/Nilulo
* 1630-1680: Sangia Ladumaa/Nibandera
Sangia Nibandera disebut-sebut sebagai pembawa Islam pertama di bumi Mekongga. Setelah wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh:
* 1680-1690: Bokeo Lasikiri
* 1690-1780: Bokeo Lasipole
* 1780-1781: Bokeo Robe
* 1781-1840: Bokeo Mburi
* 1840-1905: Bokeo Bula
* 1905-1932: Bokeo Latambaga
* 1932-1945: Bokeo Indumo
* 1945-1949: Bokeo Guru
* 1949: Bokeo Puuwatu/Hadi.
* 9 april 2014: Bokeo XVIII, Nur Saenab Lowa, wafat,
* 9 april 2015: pengukuhan Raja (Mokole) Mekongga ke 19: Drs H. Khaerun Dahlan, MM.
Klik foto untuk besar !

Peta-peta Sulawesi masa dulu
Untuk peta peta kuno (1606, 1633, 1683, 1700, 1757, 1872, abad ke-19): klik di sini
Peta Sulawesi dan Maluku, tahun 1683

Sumber / Source
– Ratu Mekongga meninggal 4-5-2014: link
Penobatan raja baru (2015)
– Kunjungan ke kediaman keluarga asli keturunan kerajaan Mekongga (sept. 2013): link

Foto kerajaan / kingdom Mekongga: link








Mekongga, Sulawesi - Penobatan Bokeo (Raja) Mekongga ke-13. 2014

9 April 2015: Khaerun Dahlan resmi ditunjuk menjadi Raja (Bokeo) Mekongga yang ke-
19.

" https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/raja-of-mekongga/ "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Adat Suku Tolaki

Sejarah Suku Bugis